SPIM Menuntut Perbaikan K3 Di Depan Kantor PT. IMIP
Morowali — 18 Februari 2025 ratusan massa aksi Serikat Pekerja Industri Morowali-Konfederasi Pergerakan Buruh Indonesia (SPIM-KPBI) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Aksi bertema Rebut Kedaulatan Kelas Pekerja ini menuntut pemenuhan hak dasar pekerja, penghentian praktik union busting, serta peningkatan standar keselamatan dan keadilan gender di lingkungan kerja.
Berikut rentetan aksi yang dilakukan oleh SPIM:
Aksi dimulai pukul 06.00 WIT dengan berkumpulnya massa di Sekretariat SPIM-KPBI. Setelah pengarahan, massa aksi bergerak menuju Kantor PT IMIP sambil berorasi dan menyanyikan lagu perjuangan.
Saat di depan kantor PT. IMIP, SPIM-KPBI menyampaikan lima tuntutan utama:
1. Perbaiki sistem manajemen K3 di PT IMIP, setelah dua kasus kematian pekerja dan sebelumnya.
2. Hentikan Union Busting dan rekrut kembali saudara Anwar sesuai rekomendasi dari Disnakertrans.
3. Tolak mutasi sepihak tanpa dialog dengan pekerja.
4. Berikan Fasilitas khusus buruh perempuan, termasuk ruang laktasi, transportasi aman, dan penyederhanaan mekanisme cuti haid.
5. Segera tindak LPTKS nakal, yang melanggar hak pekerja kontrak.
Insiden dan Negosiasi
Pukul 09.54 WITA, terjadi insiden dorong-mendorong antara massa aksi dan petugas keamanan, yang mengakibatkan seorang pekerja perempuan cedera dan dilarikan ke klinik PT IMIP. Meski demikian, aksi dilanjutkan dengan dialog antara perwakilan SPIM-KPBI dan manajemen PT IMIP. Sayangnya, hingga pukul 14.40 WITA, tidak ada kepastian dari perusahaan untuk memenuhi tuntutan.
Pukul 15.20–16.00 WITA dilakukan perundingkan kembaliantara pihak SPIM-KPBI dan pihak PT IMIP. Sembari menunggu hasil keputusan, massa aksi terus berorasi dan melakukan stand up komedi.
Pukul 16.00–16.12 WITA Ketua umum DPP SPIM-KPBI menyampaikan hasil negosiasi SPIM-KPBI dan pihak PT IMIP akan dilanjutkan esok hari tanggal 19 Februari 2025 di kantor PT IMIP.
Pukul 17. 00 WITA, massa aksi bubar dengan tertib. Aksi diakhiri setelah bendera SPIM-KPBI yang diambil pihak keamanan dikembalikan.
Menanggapi aksi hari ini, Ketua Harian SPIM-KPBI berkata:
“Aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap sistem yang mengabaikan nyawa dan hak buruh. Jika tuntutan tidak dipenuhi, kami akan mendorongnya ke tingkat nasional, serta melapor ke lembaga hukum internasional.”
SPIM-KPBI akan terus menuntut komitmen PT IMIP melalui rapat rutin di setiap unit kerja. Jika tidak ada respons, rencana aksi lanjutan akan dilakukan.
“Kami tidak akan berhenti sampai buruh diperlakukan sebagai manusia bermartabat,” tegas Haydir, anggota PUK PT. LAS dalam orasinya.
Rilis ini disusun berdasarkan dokumen resmi tuntutan SPIM-KPBI dan laporan lapangan.
*#RebutKedaulatanKelasPekerja #StopUnionBusting #K3NyawaBuruh*