Sering Celaka, Buruh PT. MIM Minta Tanggung Jawab Manajemen

Serikat Pekerja Industri Morowali
2 min readNov 14, 2024

--

Sudah jauh, macet lagi.

design: SPIM

Senin, 09 November 2024 kami mendapatkan kabar dari kawan kami Agus Satrio selaku Ketua PUK SPIM PT. Malachite International Mining (MIM). Bahwa buruh-buruh di PT. MIM lingkup IUP Hengjaya Mineralindo yang beroperasi di kawasan PT. IMIP sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Sebelumnya pengurus PUK SPIM PT. MIM melakukan mediasi dengan manajemen PT. MIM. Dalam hal ini bersama pak Danang selaku HRD PT. MIM.

Pertemuan itu membahas terkait lokasi penjemputan buruh yang sangat jauh. Memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan untuk sampai di titik penjemputan bagi buruh berjalan kami. Itupun jalan yang sangat ekstrim nan terjal. Belum lagi macet menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas pada saat berangkat, maupun pulang dari titik Penjemputan Pos 6 Di Desa Tangofa.

Padahal menurut Agus Satrio kebanyakan buruh PT. MIM banyak yang tinggal di bahomakmur, Fatufia, Tabo.

“Kami mendesak pihak manajemen PT. MIM untuk segera merealisasikan titik penjemputan di kawasan IMIP atau bandara,“ Tegas Agus Satrio.

Tetapi mirisnya pihak manejemen — dalam hal Ini pak Danang Selaku HRD PT. MIM — terkesan abai terhadap tanggung jawabnya atas keluhan kawan-kawan PUK PT. MIM.

Menyikapi hal di atas Wakil Sekretaris Jendral SPIM-KPBI, Anas Rusdi, menyatakan perlunya langkah konkret dari pihak manajemen PT. MIM untuk segera merealisasikan tuntutan buruh di PT. MIM.

“Manajemen PT. IMIP sudah harus secepatnya mengambil langkah cepat mengamini tuntutan dari kawan-kawan buruh di PT. MIM. Supaya kecelakaan lalu lintas segera mereda di kawasan. Dan perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam menjaga K3 buruhnya berdasarkan UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,” Terang Anas Rusdi.

--

--

Serikat Pekerja Industri Morowali
Serikat Pekerja Industri Morowali

Written by Serikat Pekerja Industri Morowali

Serikat Pekerja Industri Morowali merupakan serikat pekerja yang berada di kawasan IMIP untuk memperjuangkan upah layak, K3 yang layak, dan lain-lain.

No responses yet