Sekolah Buruh 2: Pengembangan Kapasitas Kelas Buruh Melalui Pendidikan
Fatufia— Puluhan buruh dari berbagai anggota Pimpinan Unit Kerja (PUK) mengikuti Sekolah Buruh ke-2 pada 18–19 Oktober 2024. Sekolah Buruh ini dilakukan di sekretariat Serikat Pekerja Industri Morowali Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (SPIM-KPBI).
Pelajaran-pelajaran yang disuguhkan dalam sekolah ini dibagi menjadi:
### Hari Pertama (18/10/2024)
1. Situasi Nasional dan Perburuhan di Kawasan PT. IMIP: Membahas kondisi kerja, hubungan antara perusahaan dan pekerja, serta isu-isu sosial yang relevan.
2. Ekologi Kelas Pekerja: Meneliti dampak lingkungan terhadap kelas pekerja, termasuk kondisi kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
3. Metode Penyelesaian Hubungan Industrial: Memahami berbagai pendekatan untuk menyelesaikan konflik antara pekerja dan pengusaha, termasuk mediasi dan arbitrasi.
4. Sejarah Gerakan Buruh Indonesia: Melacak perkembangan gerakan buruh di Indonesia, termasuk perjuangan hak-hak pekerja dan organisasi buruh.
### Hari Kedua (19/10/2024)
5. Pengantar Ekonomi Politik Buruh: Menjelaskan bagaimana ekonomi politik mempengaruhi kondisi buruh dan struktur kekuasaan.
6. Asal Usul Penindasan Perempuan: Menganalisis faktor-faktor sosial dan ekonomi yang menyebabkan penindasan terhadap perempuan di tempat kerja dan masyarakat.
7. Filsafat Kelas Pekerja: Menggali pemikiran filosofis yang mendasari perjuangan kelas pekerja dan bagaimana itu mempengaruhi gerakan sosial.
Menurut Hamdan dan Ahmad Awoni, selalu pengurus DPP SPIM-KPBI, kegiatan Sekolah Buruh tersebut harapannya untuk menambah pengetahuan anggota-anggota baru dan pengetahuan mendalam terkait materi-materi yang ada.
“Bahwasannya sekolah buruh tujuannya untuk memberi wawasan kepada peserta yang ada — agar mengetahui kerja organisasi kedepannya, khususnya mulai dari mediasi kasus, demo dan mogok kerja. Harapannya 3 bulan ke depan kita membuat Sekolah Buruh ke-3 lagi.” Terang Hamdan
Sedangkan menurut Ahmad Awoni: “Harapannya para peserta dapat memahami posisi kelas buruh dalam masyarakat kapitalis dan dinamika perjuangan buruh sejak awal hingga saat ini. Agar tetap relevan dan efektif dengan taktik dan strategi serikat ke depan.” Tegas Ahmad Awoni yang kerap disapa Ahmadin.
Di akhir kegiatan para peserta dan pengurus memberikan statemen kecaman terhadap pemerintahan baru Prabowo Subianto agar menaikkan upah buruh sebesar 20%, dan juga mengecam aksi buruh di nasional yang mengalami represi dari aparat ketika para buruh ingin ke istana negara.
Statemen tersebut dikeluarkan mengingat tanggal 20 Oktober 2024 kemarin menjadi momentum pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden. Naiknya Prabowo sebagai terduga penjahat HAM berat masa lalu merupakan pukulan sekaligus tantangan besar bagi gerakan buruh ke depan.