Di Hari Kemerdekaan Buruh Membentuk PUK Baru

Serikat Pekerja Industri Morowali
2 min readAug 20, 2024

--

Morowali - Serikat Pekerja Industri Morowali Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (SPIM-KPBI) menggelar konferensi Pengurus Unit Kerja PT. Ekspres Cahaya Bintang (ECB). Kepengurusan yang baru ini mengaku siap membawa semangat perubahan di kawasan PT. IMIP demi kesejahteraan Buruh dan keluarganya.

Pelaksanaan Konferensi PUK SPIM-KPBI PT. ECB kali ini bertepatan dengan momentum HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79 Tahun, yakni pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024. Konferensi tersebut dilaksanakan pada malam hari, yang bertempat di Sekretariat SPIM-KPBI Desa Fatufia, Kec. Bahodopi.

Konferensi PUK merupakan forum tertinggi untuk menetapkan struktur basis SPIM-KPBI yang berkedudukan di tingkatan perusahaan. PUK merupakan grass root (akar rumput) sekaligus urat nadi perjuangan kelas buruh.

Saat konferensi PUK PT. ECB berlangsung mereka membahas, merumuskan, dan menetapkan keputusan untuk melakukan kerja-kerja struktural dalam satu periode kepengurusan. Yang tak kalah pentingnya forum itu juga melakukan evaluasi sebagai bahan refleksi. Hal tersebut dilakukan agar persoalan kepengurusan seperti di PUK lain tidak terulang dalam kepengurusan di PT. ECB.

Nahkoda baru telah terpilih. PUK SPIM-KPBI PT. ECB saat ini diketuai oleh kawan Komang Jordi Segara, Ahmad Amin sebagai Sekretaris, dan Takdir sebagai Bendahara. Kepengurusan yang terbentuk mengaku akan konsisten dan setia pada prinsip garis massa yang berpihak kepada kaum proletariat.

foto: saat konferensi

Garis massa adalah prinsip yang melandasi semua pekerjaan sehari-hari organisasi. Prinsipnya adalah “dari massa untuk massa”. Segala sesuatunya datang dari massa dan untuk massa. Gerak organisasi berangkat dari kebutuhan massa yang obyektif dan sedikit demi sedikit ditingkatkan kesadarannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari cara kerja komandoisme dan buntutisme.

Jordi sapaan akrab ketua terpilih mengatakan:

“Perjuangan masihlah panjang dikarenakan buruh masih jarang yang berserikat, sehingga kesejahteraan juga masih jauh tuk direngkuh. Selagi buruh jarang berserikat, maka kesejahteraan di kawasan IMIP masih sekadar isapan jempol.

Selain itu, yang terpenting kata Jordi adalah berani bertanggung jawab secara struktural, untuk saling berbagi pengetahuan dan membantu anggota lainnya untuk dibela ketika mengalami masalah.

“Kuncinya adalah memajukan massa secara ideologis, agar buruh sadar akan kekuatan kelasnya. Ideologisasi harus menyentuh mayoritas buruh, khususnya anggota. Selain melakukan penyadaran, organisasi juga berusaha mengorganisasikan buruh yang belum berserikat — serta membawa semangat buruh berkuasa rakyat sejahtera”, lanjut Jordi.

--

--

Serikat Pekerja Industri Morowali
Serikat Pekerja Industri Morowali

Written by Serikat Pekerja Industri Morowali

Serikat Pekerja Industri Morowali merupakan serikat pekerja yang berada di kawasan IMIP untuk memperjuangkan upah layak, K3 yang layak, dan lain-lain.

No responses yet