Buruh Di-Resign Paksa, Gegara SKS

Serikat Pekerja Industri Morowali
2 min readSep 13, 2024

--

Buruh dilarang sehat.

Design: SPIM

Seorang pekerja atas nama Baba mendapatkan pilihan sulit. Ia dipaksa memilih, apakah harus mendapatkan PHK atau resign. Baba bekerja di PT. ITSS Departemen Ferromangan.

Baba dihadapkan dengan pilihan tersebut karena dituduh oleh perusahaan memalsukan data Surat Keterangan Sakit (SKS), yang diambilnya dari apotek sekitar kawasan. Ia terpaksa mengambil SKS di apotek, karena memang selama ini fasilitas klinik di kawasan PT. IMIP sangat terbatas, hanya ada dua klinik. Itupun klinik satunya digunakan oleh kawan-kawan TKA.

Tuduhan perusahaan ke Baba merupakan bentuk kesewenang-wenangan. Pasalnya, kesalahan yang ada bukan karena salah Baba.

Kesalahan itu ada pada pihak apotek, karena mereka salah melaporkan penginputan data SKS Baba ke pihak klinik IMIP. Akhirnya SKS pekerja PT. ITSS tersebut tidak terverifikasi oleh sistem.

Sebenarnya masalah telah selesai, setelah pihak apotek melakukan perubahan data. Namun Baba malah dituduh lagi melakukan tindakan pemalsuan data, dengan dalih keterlambatan pelaporan.

Selain itu, Baba juga dituduh tidak melakukan prosedur pemeriksaan sebagaimana mestinya. Padahal sudah menjadi rahasia umum di kawasan, bahwa di apotik-apotik sekitar kawasan dipermudah untuk mendapatkan SKS.

Baba juga diberatkan dengan tuduhan tindakan yang ia lakukan sudah berulang kali. Yakni sebanyak 16 kali dengan apotik yang sama. Padahal belum ada bukti bahwa ia melakukannya.

Sah-sah saja harusnya buruh mengambil SKS banyak. Kenapa? Tidak ada yang tahu kalau buruh tiba-tiba sakit akibat penyakit akibat kerja. Kita seolah dilarang sakit di kawasan yang katanya menyelamatkan buruhnya dari bahaya kesehatan.

Upaya manajemen yang menyimpulkan bahwa hal tersebut merupakan kejadian berulang — merupakan langkah yang sifatnya subjektif . Terkesan selama ini pihak perusahaan melakukan pembiaran terhadap fasilitas kesehatan yang melakukan tindakan diluar prosedur.

Akhirnya pekerja lagi disalahkan, ya, pekerja lagi. Serba salah memang di mata manajemen ini.

Buntut dari masalah tersebut Baba diberikan pilihan untuk resign, dengan iming-iming dari pihak manajemen akan mudah untuk bekerja kembali. Sehingga ia mengambil pilihan itu.

Kami, Serikat Pekerja Industri Morowali menuntut untuk:
1. Pekerjakan kembali sdr. Baba karena merupakan korban dari masalah ini.
2. Segera audit fasilitas pelayanan kesehatan diluar yang cacat prosedur dan terkesan tidak bertanggung jawab atas jasa yang buruh berikan. Pekerja sudah memberikan imbalan jasa atas apa yang dijanjikan kepadanya.

--

--

Serikat Pekerja Industri Morowali
Serikat Pekerja Industri Morowali

Written by Serikat Pekerja Industri Morowali

Serikat Pekerja Industri Morowali merupakan serikat pekerja yang berada di kawasan IMIP untuk memperjuangkan upah layak, K3 yang layak, dan lain-lain.

No responses yet